Gekkou Bahasa Indonesia Bab 8. Rokok Macan

Gekkou Bab 8. Rokok Macan

Ketika aku pergi ke sekolah pagi itu, sembari berjuang keras melawan rasa kantuk, Tsukimori tidak terlihat di sisi kelas manapun.

Tentu saja, tidak ada orang di kelas yang tidak hadir.

Usami dari tadi melirikku sejak aku berjalan, mungkin dia ingin bertanya tentang absennya Tsukimori.

Bukannya dia ragu-ragu. Mungkin dia masih canggung karena kemarin dia mengungkapkan perasaannya.

Aku hanya bisa membayangkan bagaimana Usami menggeliat dan berguling-guling di tempat tidurnya karena telah menembakku dengan sembrono.

Tiba-tiba, tatapan mata kita bertemu. Dia segera menundukkan tatapannya, dan aku bisa melihat sebagian daun telinganya yang tidak tertutup rambut, berwarna merah merona.

Rupanya, prediksiku pantas tepat.

Aku hanya bisa tersenyum melihat imut yang dia tunjukkan menyerahkan.

"Ada apa, Usami?"

"... Eh! A-apa? Apa? Ada apa, ya?" Dia tergagap sambil gemetar dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Apa ada yang ingin kau tanyakan?"

"T-tidak! Aku tidak ingin bertanya! Belum! Aku perlu sedikit lebih banyak untuk menyiapkan diri! Aku tidak mau mendengarnya lagi!"

Ah, sangat ya.

Sembari mendesah dalam hati, aku membantah untuk tenang dengan meminta pertanyaan hangat, "Apakah kamu mau bertanya tentang Tsukimori?"

"Aah ..., jadi itu maksudmu ...," desah Usami dengan kelegaan yang begitu ketara. "Ya, benar, kenapa dia absen hari ini?"

Usami duduk di mejanya tepat di sebelahku, memiringkan kepala ke sana-kemari layaknya pergi marmoset.

"Aku tidak tahu. Tapi mungkin dia demam karena kehujanan kemaren?" Aku menjawab dengan ambigu.

Baik Tsukimori maupun polisi telah melarangku untuk berbicara tentang pembicaraan yang telah dihapus, tapi aku tidak berniat untuk mengatakan sesuatu pada teman sekelas tentang hal itu. Aku mempertimbangkan keadaan Tsukimori.

Aku sangat menyadari hal ini tidak sesuai dengan karakterku. Meskipun, aku tidak pernah tertarik, tapi setelah melihat Tsukimori dalam kekecewaan luar biasa, aku pun tidak bisa melakukan banyak. Itu jauh lebih buruk daripada yang pernah saya sebelumnya.

Selain itu, jika saya mengatakan pada seseorang tentang keadaan seseorang, orang lain akan segera meminta tolong saya dan bertanya darimana saya tahu masalah yang menimpajau. Kamogawa dan Usami akan mempelajari tempat tinggal saya Tsukimori seorang diri. Hanya membayangkan itu saja, sudah membuatku sakit kepala. Niatan untuk menyelamatkan diri sendiri bercampur di dalam alasanku untuk tidak menjelaskan alasan tersebut pada orang lain.

Aku lelah karena semalaman aku telah memforsir otakku, dan aku pun tidak mengharapkan masalah lagi hari ini.

"Mungkin aku harus melaporkan Youko-san ...?"

Tidak, seperti yang aku katakan tadi, aku sudah muak akan masalah.

Aku menghela napas dan bertanya dengan nada menegur, "... bagaimana dengan klubmu?"

"Um ..."

Usami menatapku seperti anak anjing yang sedang menaksir suasana hati tuannya.

"Jangan pernah mencoba untuk bolos kegiatan klub," aku membantah dia.

"... Benar, aku tahu itu kau akan mengatakan itu ..."

Usami merobohkan diri di mejanya.

"Jika demikian, jangan pertimbangkan dirinya sejak awal!"

"Tapi aku khawatir!"

Usami membersihkan bibirnya, sembari masih terbaring di mejanya.

"Aku hanya mengatakan, dia mungkin demam. Kita tidak tahu pasti. Kau bisa meneleponnya jika dia tidak datang lagi besok pagi."

Betapa menyusahkan, membantah aku punya pilihan selain menghubungi Tsukimori, dan memintanya untuk meminta dia sedang menderita demam. Astaga, mudah untuk dibatalkan.

Tapi kelelahanku terasa sedikit berkurang aku melihat senyum hangat Usami. Dia pun mengangguk dengan patuh, sembari menempelkan pipi lembutnya di meja.

"Mm, oke."

Waktu di sekolah berlalu lebih lama dari biasanya.

Absennya Tsukimori di kelas pada hari itu adalah penyebabnya. Itu juga menjelaskan Kamogawa dan rekan-rekannya yang lebih tenang dari biasanya.

Sudah cukup lama sejak terakhir kali aku mengalami kedamaian seperti ini.

Youko Tsukimori telah mendapatkan posisi khusus di dalam hidupku sejak hari kompilasi aku memungut lembaran itu. Tentu saja, saya berbicara tentang makna "khusus" yang berbeda dari yang lain.

Aku, hanya aku, yang tahu tentang rahasia¬— resep membunuhnya.

Aku telah mengamatinya dengan hati-hati sembari terus menyelesaikan resep itu di benakku. Aku terus mendekatinya dengan hati-hati, karena aku berhasil karena ia telah berjuang.

Sebagai konsekuensinya, aku tidak pernah lagi mendapatkan kompilasi damai dia berada di sisiku. Namun sepertinya, hari-hari itu akan segera berakhir.

Aku memutuskan saku dada kiriku.

"... aku kira, dia juga akan segera diterima selamat tinggal padamu."

Aku terkejut oleh gumaman suram yang lepas dari mulutku oleh refleks.

Rupanya, aku semakin menyayangi hari-hari di mana selalu ada Tsukimori dan resep membunuhnya.

Itu mungkin merupakan alasan mengapa saya merasa sedikit kecewa saat ini. Hari ini, aku kembali ke kehidupan normalku yang penuh kedamaian.

Berkenaan dengan berbagai peristiwa yang terjadi, aku telah sampai pada kesimpulan.

Youko Tsukimori tidak membunuh siapa pun.

Aku tidak pernah mengenal gadis cerdas dan keras seperti dia sebelumnya. Meskipun begitu, mengukur keistimewaan tersebut dengan logika umum adalah sesuatu yang diperlukan dari dasar pemikiran yang salah.

Namun, di mataku dia hanya seorang gadis kompilasi normal dia berperilaku layaknya saudara yang peduli pada pemakaman menyetujui, dan saat ia berdiri terpaku sembari melihat pesan terakhir yang disampaikan, atau memang seperti yang diminta.

Bukankah dia sudah mengatakan sendiri bahwa itu adalah perbuatan "bodoh dan ceroboh"? Sepintar apapun dia - bahkan lebih pintar dari yang kukenal - dia tidak akan layak disebut sebagai pemenang. Namun, Andaikan dia benar-benar setuju dan terlibat langsung dalam pembunuhan itu, aku sama sekali tidak sanggup menjelaskan Mengapa dia melakukan itu.

Pada akhirnya, aku tidak bisa melihat dirinya sebagai orang yang melakukan pembunuhan.

Hari-hari tanpa Youko Tsukimori pun terus berlanjut.

Hari pertama tetap damai. Pada hari kedua, tentu saja, sudah ada keributan di kelas; semua orang khawatir keselamatan tsukimori.

Seperti yang sudah kuduga, perhatian mereka segera terarah, karena aku bekerja di kafe yang sama disetujui. Seperti yang sudah direncanakan, aku berpura-pura tidak tahu menau.

Lalu apa yang terjadi? Asumsi-demi-asumsi, akhirnya berubah menjadi rumor. Lalu, nama Youko Tsukimori tersebar di seluruh sudut sekolahan pada hari ketiga.

Dia sedang berada di rumah sakit karena demamnya memburuk. Dia telah diculik dan disekap di suatu penjara. Dia sedang syuting film di Hollywood. Seorang pangeran telah jatuh cinta pada pandangan pertama, dan meminta negara untuk menikahinya. Rumor-rumor aneh seperti yang sudah tersebar ke penjuru sekolahan. Aku hanya bisa tertawa datar.

Apakah dia ada di sini ataukah tidak, dia selalu menjadi pusat perhatian. Sekali lagi, aku suka sangat populer gadis itu.

Namun, pada hari kedua, beberapa rumor telah berkembang menjadi buah bibir yang sepertinya buruk.

Tsukimori sedang membantu mengizinkan yang dilakukan oleh polisi dengan menghubungi rekan-rekan dan kenalan izin, dan dia sedang menuju ke tempat-tempat di mana harus diizinkan pergi. Dia berusaha dengan sangat maksimal, bahkan mencoba tidurnya sebanyak mungkin.

Asal rumor ini ternyata adalah siswa yang memiliki keluarga yang bekerja di kantor polisi.

Rumor ini menyebarkan layaknya wabah penyakit. Didukung oleh sumber yang dinyatakan telah dihapus, rumor lantas ini menjadi kenyataan pada hari senin depan.

Kemudian, setelah satu minggu berlalu. Hujan yang terus-menerus menaburi bumi, kini telah berhenti, dan menampakkan langit bersih tak berawan.

Akhirnya, pada dini hari, diizinkan sudah ditemukan.

Tapi sebagai mayat.

Dia ditemukan di lereng bukit, yang terletak jauh dari daerah perumahan kelas tinggi.

Di puncak bukit, ada taman kecil yang ada di sana, kau bisa melihat pemandangan seluruh kota. Taman ini disahkan oleh tebing, dan disingkirkan oleh pagar. Namun, itu adalah suatu pagar yang cukup tua dan usang, sehingga orang dewasa bisa naikatnya dengan mudah.

Bukti di lokasi TKP menyatakan dia terjun dari taman tersebut.

Bukti terakhir menyebutkan bahwa dia tidak menggapai pijakan pada tebing tersebut, dan mayatnya diletakkan di belakang rimbunnya taman Azalea * yang memegang sisi tebing.
[Azalea adalah semak-semak yang bisa berganti daun setiap tahun, dan memiliki bermacam bunga berwarna cerah. Bunganya memiliki relasi dengan Rhododendron, tetapi lebih kecil. Kamus Oxford.]
Menurut petugas yang memeriksa TKP untuk kunjungan, ia belum pernah melihat mayat yang mati dalam kondisi seindah ini. Ibunya mati dalam arti layaknya bunga, layaknya dibingkai pada dekorasi bergaya Barat. Sampai-sampai dia lupa selama beberapa detik itu adalah mayat. Mungkin dia kagum oleh aroma Azalea yang mekar.

Membayangkan pemandangan itu saja, sudah membuat saya menggigil. Mungkin aku akan sangat senang melihatmu melihat mayat seperti itu.

Berita kematian yang tersebar di sekolah sebagai suatu hal yang membangkitkan. Rasa kasihan mendalam tercurahkan pada gadis malang bernama Youko Tsukimori yang baru saja kehilangan orang tua yang sepenuhnya.

Aku berterima kasih pada Tsukimori secara normal. Aku juga berbelasungkawa tentang apa yang terjadi pada pembicaraan.

Namun, tidak seperti orang lain, aku tidak terkejut. Aku akan mempertimbangkan hal ini akan terjadi.

Mengapa Karena aku yang membantunya mengeluarkan resep untuk menghabisi nyawa membantah.

Ada dua alasan.

Pertama, Lingkungan perumahan.

Pada pemakaman, saya mendengar ayah, ibu dan anak .... semua anggota keluarga sangat ramah dan terus hubungan baik dengan tetangga mereka. Selain itu, terlihat terlihat sangat rumit melihat foto sang ayah sambil menangis.

Aku membayangkan itu Tsukimori memiliki keluarga yang harmonis, dengan hubungan hangat antara suami dan istri.

Ketika aku melihat kamar tidur, aku pun terhibur dengan adanya beberapa keraguan.

Namun, fakta bahwa Tsukimori tidak khawatir tentang kedua orang tuanya yang tidur terpisah, menyatakan bahwa mereka keluarga cukup harmonis. Akan tetapi, umumnya ragu apakah pasangan yang sudah menikah bisa disebut harmonis kompilasi memiliki kamar tidur terpisah.

Apakah berdasarkan pada hipotesis tersebut, saya merangkumnya pada suatu hipotesis yang diajukan pada keluarga mereka terjalin dalam suatu hubungan yang buruk dan bertolak-belakang dari kenyataan yang selama ini dibahas oleh semua orang. Fakta yang mendukung foto tidak terlihat pada selembar pun foto di kamar izin, memperkuat teoriku.

Kedua, si penulis resep membunuh.

Aku bertanya-tanya sejak awal: Mengapa judul secarik kertas itu adalah "resep"? Bukan "rencana"? Dari segi bahasa, "Rencana Membunuh" adalah judul yang lebih tepat.

Namun, aku pun tidak sering menggunakan kata "resep". Aku membayangkan seorang guru di sekolah yang cukup ahli dalam menggunakan kosakata tersebut.

Saat aku pergi ke rumah Tsukimori karena izin telah hilang, aku diam-diam menguntit sedikit bukti.

Yaitu memo tulisan tangan yang berisi penjelasan tambahan beberapa resep di buku masak.

Konten itu tidak relevan. Yang penting adalah, catatan yang ditulis tangan oleh diizinkan.

Aku membandingkan resep membeli dengan memo tersebut, dan terlihat tampak sama. Tulisan menyetujui mempercayai kedua catatan ini dibuat oleh orang yang sama.

Dengan kata lain, rahasia di balik insiden


Sang ibu, yaitu orang yang memiliki hubungan tak harmonis dengan sang ayah. Lantas dia menulis juga "mengeksekusi" resep membunuh itu sendiri, membuat lolos menjadi korban kecelakaan, tetapi tidak mampu mengatasi dosa, dan akhirnya dia pun melepaskannya sendiri.

Dalam hal ini, tidak perlu ada rasa terima kasih pada mama. Jika aku bisa berbicara dengan hati yang dingin, dia pantas mendapatkannya. Tak ada rasa emosional yang begitu memengaruhi hatiku, kecuali sedikit rasa terpikat pada “permainan kucing-kucingan” yang berakhir hari ini juga.

Resep membunuh sudah kehilangan “kilau” -nya. Delusi-ku pada saat kasus ini selesai dengan kematian bersama.

Ini semua akan berakhir sebagai kenang-kenangan yang tertanam pada "laciku", dan tidak akan pernah melihat cahaya lagi.

Tentu saja, ini semua hanya asumsiku.

Aku tidak menyangkal bahwa ada beberapa bagian "hilang" yang kulengkapi dengan imajinasiku sendiri. Namun, siswa SMA yang normal tidak dapat membantah dengan benar dan meyakinkan. Namun, saya puas dengan solusi yang telah saya simpulkan selama ini.

Oleh karena itu, aku tidak boleh berniat untuk mendapatkan konfirmasi dari Youko Tsukimori tentang hal ini.

Suatu hari nanti, mungkin aku akan bertanya tentang kejadian ini, tetapi tidak sekarang.

Aku ingin menggunakan momen ini untuk melegakan kepenatan pikiranku.

Lega karena dia tidak membunuh siapa pun.

Dihindari .... atau mungkin sialnya .... hari-hari tenang ini tidak berlangsung lama.

Yang "merusak" hari-hari damaiku adalah perkataan dari seorang detektif kepolisian, yang aku datangi baru-baru ini untuk meminta informasi lebih lanjut.

Pertemuan pertamaku dengan pria ini pada malam hari, kompilasi ibu Tsukimori hilang -

- Segera setelah aku menemukan pesan di layar komputer, aku memanggil polisi dan memanggil mereka, sedangkan Tsukimori masih berdiri dengan syok.

Setelah tiga puluh menit terjadi keheningan di rumah Tsukimori, kecuali suara deru hujan dan detak jam dinding, mobil polisi akhirnya tiba. Seorang pria tidak dikenal yang bertubuh tinggi dan mengenakan setelan, turun dari kendaraan.



"Ah, ya, ya. Aku paham, aku paham. Ini bisa jadi catatan untukmu!" katakanlah polisi tinggi dengan santai. Ia memperkenalkan diri dengan nama Konan *.

Aku pernah sekali menyelesaikan penginterogasian oleh polisi di masa lalu. Itu karena insiden penguntitan yang terjadi di lingkunganku beberapa tahun yang lalu.

Saat itu, dua orang detektif kepolisian pengunjung kediaman kami. Bukannya yang mengajukan pertanyaan, mereka hanya membahas kami yang akan menanyakan si penguntit yang masih berkeliaran.

Mereka berdua adalah detektif tak acuh, yang memakai mantel usang dan jas biasa-biasa saja, itu membuat mereka terlihat seperti pekerja kantor. Lebih juga, aura mereka jelas-jeas berbeda dengan warga biasa. Tatapan mata mereka yang tajam, tampak sangat menakutkan.

Aku mengerti betul ini adalah "otoritas" seorang polisi yang selalu berada dalam situasi bahaya.

Kebetulan, aku menonton berita setelahnya, yang mengabarkan bahwa si penguntit telah ditangkap, meskipun kebenaran berita ini masih dipertanyakan.

Mari kita membuka cerita masa lalu ... saat ini .... pria yang ditunjuk Konan sama sekali tidak cocok disebut sebagai seorang detektif.

Penampilannya menunjukkan bahwa dia mengubah hampir 40 tahun. Yahh, dilihat dari hubungan antara dia dan polisi lainnya yang lebih muda, bisa lebih tua dari dia.

Mengenakan jas biru tua ramping dengan garis-garis putih, Konan tampak jauh lebih mirip seperti gigolo yang menarik, lebih detektif.

Sifat sembrononya begitu tampak, dan ia berceloteh terus-menerus. Saya bisa melabelinya sebagai salah satu orang yang paling tidak saya sukai.

"Oh, kau sangat manis. Apakah kau seorang seniman? Tidak? Kau boleh masuk! Karena kau sangat manis, kau bisa mengalahkan mereka semua! Tidak, tidak, aku benar-benar benar-benar mengerti! Ngomong-ngomong, berapa lamamu, Youko-chan ? 17 tahun? U-huh ... Berapa banyak saudari yang kau miliki? Kalau bisa, kenalkan aku dengan saudarimu yang lebih tua. Oh, kau tidak punya saudari? Tidak satu pun pun? Sungguh? Jadi kau adalah anak tunggal. Sayang sekali "Ini benar-benar disayangkan. Ah, tapi benar! Aku bertaruh bahwa ibumu jugalah seorang yang seksi, dan masih muda, kan? Aku paham! Seperti yang sudah kuduga sebelumnya! Hei, cari tahu itu? Kita harus menemukan wanita itu!"

Konan terus berbicara, tanpa memperhatikan polisi lain yang duduk di sofa, dan tampak malu. Aku tidak menyukai Konan dari mencoba berbicara, tapi aku membencinya sedetik setelah aku melihat tampangnya.

Kurangnya kepekaan Konan terhadap kondisi mental Tsukimori, lebih menghargai hal yang lebih buruk darinya. Diharapkan, apakah dia benar-benar seorang polisi? Apakah tingkahnya itu bisa disebut sopan, kompilasi berhadapan dengan gadis yang baru saja dilepaskan?

Konan adalah seorang pria yang sulit dipahami, dan tidak mudah bagiku bergaul dengan orang seperti itu.

Menggantikan peran seniornya, polisi muda mulai bertanya beberapa pertanyaan pada kami berdua, seperti "Apakah akhir-akhir ini ibumu tampak terganggu oleh sesuatu?" dan "Apakah kamu tahu ke mana dia pergi?"

Tsukimori mengibaskan bulu matanya yang panjang, sembari mendesah dan melambaikan rambut hitamnya ke kiri-kanan, "Aku tidak tahu."

Dengan suara serius dan tenang, polisi muda mengatakan, "Takutnya, aku harus mengatakan bahwa ibumu harus menghilang untuk pergi ke tempat masing-masing. Kami akan melakukan segala yang kami butuhkan untuk mendapatkannya, tetapi tolong bersiaplah untuk berganti pakaian."

Alih-alih membalas menyatakan, Tsukimori hanya mengangguk dengan lemah.

Gerakannya jarang dan terhambat begitu dingin, namun tetaplah terlihat sangat indah. Seolah-olah, dia tampak seperti boneka yang diukir dengan cantik.

Gerakannya jadi hampa. Aku pun melamun jadi aku mempermainkan tengkuknya yang ramping, rapuh, dan tampak seperti boneka. Aku juga ingin membantah bibir merahnya yang tampak kontras dengan kulit putihnya, namun masihlah tampak menawan. Aku pernah melihat suasana ini sebelumnya pada saat pemakaman sedang berlangsung Tsukimori. Di sana, aku melihat Tsukimori yang tampak hampa bagaikan cahaya rembulan di malam yang pekat. Aku tak pernah lelah pulih kesedihan mempesona yang terpancar pada pertarungan.

Tak mampu menjawab satu pun pertanyaan tersebut, dan diminta untuk mendengarkan pidato panjang si pria sembrono, aku akhirnya puas dan sakit. Namun berkat secangkir kopi di tanganku, dan kesempatan untuk menikmati "bulan" di wajah Tsukimori, aku pun akhirnya bisa menikmati saat-saat itu.

Setelah beberapa saat berlalu, Konan tiba-tiba bertanya meminta, "Omong-omong, kau adalah ...?"

Aku yang meminta namaku, dan mengatasi kewaspadaanku.

"Oke, Nonomiya-kun, kami akan memberikan tumpangan untuk mengantarmu pulang. Sudah lebih awal hari ini, jadi tidak ada lagi kendaraan yang bisa membawamu pulang, kan?" Konan menawarkan tumpangan.

Tsukimori, tepat berada di sebelahku, memberikan tatapan yang dibuka dan diterima. Pada awalnya aku sempat berpikir dua kali, tapi akhirnya aku mengambil keputusan, membungkuk pada Konan, dan mengatakan "Maaf karena telah merepotkanmu."

Ketika aku pergi, dia berbisik ke telingaku dengan nada penuh celaan, "Aku tidak ingin malam ini," dan meraih seragamku dengan lemah.

Aku pura-pura bodoh, dan dengan hati-hati menepis jari-jemarinya.

Tentu saja, saya sendiri tidak nyaman meninggalkan dia seorang diri. Tentu saja, kehadiranku tidak akan mengubah apa-apa pada saat ini, tapi aku harus mengubah di sisinya, dia punya teman untuk diajak bicara. Bagi Tsukimori, adalah suatu hal yang sangat berharga jika aku bisa sedikit masalah, ini yang bisa kupikirkan.

Namun, aku terus mendesakai kebiasaan Konan, yang nyengir pada Tsukimori dan aku.

Aku pun terkejut kompilasi Konan mengikutiku duduk di salah satu kursi belakang.

Melihat aku yang terheran-heran, dia hanya tertawa, "Ah, 'aku hanya ingin bercakap-cakap cepat denganmu'."

Entah kenapa, aku merasa berhak atas detektif kompilasi dia tertawa.

Selama perjalanan dari rumah, Tsukimori menuju rumahku, Konan dan aku terus berbicara. Meskipun begitu, 80% dari percakapan kami adalah ocehannya, yang hanya bisa aku dengarkan tanpa balas.

"Kau pacarnya Youko-chan, kan? Eh? Bukan? Tapi bukankah kau tadi mengunjunginya? Dengar, tidak ada pria yang membuka rumah seorang gadis selarut itu, kecuali dia adalah pacarnya. Aaaah, rekan kerja, ya. Dan teman sekelas juga He-eh, eh-eh, jadi tidak ada apa-apa antara kalian berdua. Yahh, kamu pasti mengerti teman-teman baikmu akan cemburu padamu dan si gadis seksi itu! Benar? Tidakkah kamu setuju? Hei, lihat ke depan saat Kau sedang mengemudi! Itulah yang harusnya kau katakan padaku! Heh! ” Konan terus bercanda memanggil polisi muda yang sedang mengemudi bersamanya "Pokoknya, ini nomor teleponku, wahai teman baruku. Jangan ragu untuk menghubunginya, itu adalah 'nomor telepon bisnis' milikku. Apa yang saya maksud dengan 'nomor telepon bisnis'? Oh, aku akan segera meluruskannya. Mungkin aku tidak terlihat seperti itu, namun aku tak pernah mendapatkan wanita pun! Mh? Atau .... apakah aku benar-benar terlihat seperti pria kesepian? Entah kenapa, orang-orang selalu meminta demikian. Hah? Bukan itu yang ingin kau minta? Aaaah, jangan sungkan-sungkan. Mengobrol adalah salah satu yang disarankan untuk melakukan investigasi. Saat kita bertanya pada seseorang yang sudah cukup akrab, informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. " namun saya tidak pernah mendapatkan seorang pun wanita! Mh? Atau .... apakah aku benar-benar terlihat seperti pria kesepian? Entah kenapa, orang-orang selalu meminta demikian. Hah? Bukan itu yang ingin kau minta? Aaaah, jangan sungkan-sungkan. Mengobrol adalah salah satu tanya untuk melakukan investigasi. Saat kita bertanya pada seseorang yang sudah cukup akrab, informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. " namun saya tidak pernah mendapatkan seorang pun wanita! Mh? Atau .... apakah aku benar-benar terlihat seperti pria kesepian? Entah kenapa, orang-orang selalu meminta demikian. Hah? Bukan itu yang ingin kau minta? Aaaah, jangan sungkan-sungkan. Mengobrol adalah salah satu tanya untuk melakukan investigasi. Saat kita bertanya pada seseorang yang sudah cukup akrab, informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. " Apakah aku benar-benar terlihat seperti pria kesepian? Entah kenapa, orang-orang selalu meminta demikian. Hah? Bukan itu yang ingin kau minta? Aaaah, jangan sungkan-sungkan. Mengobrol adalah salah satu yang disarankan untuk melakukan investigasi. Saat kita bertanya pada seseorang yang sudah cukup akrab, informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. " Apakah aku benar-benar terlihat seperti pria kesepian? Entah kenapa, orang-orang selalu meminta demikian. Hah? Bukan itu yang ingin kau minta? Aaaah, jangan sungkan-sungkan. Mengobrol adalah salah satu yang disarankan untuk melakukan investigasi. Saat kita bertanya pada seseorang yang sudah cukup akrab, informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. " Hah? Bukan itu yang ingin kau minta? Aaaah, jangan sungkan-sungkan. Mengobrol adalah salah satu yang disarankan untuk melakukan investigasi. Saat kita bertanya pada seseorang yang sudah cukup akrab, informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. " Hah? Bukan itu yang ingin kau minta? Aaaah, jangan sungkan-sungkan. Mengobrol adalah salah satu yang disarankan untuk melakukan investigasi. Saat kita bertanya pada seseorang yang sudah cukup akrab, informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. " informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. " informasi akan didapat dengan mudah. Kau tidak pernah tahu apa yang bisa menjadi petunjuk menentukan; Meskipun dianggap tidak pernah ada petunjuk. Kamu mungkin menyangkal bahwa kamu sedang berkencan dengan Youko-chan, tapi dari apa yang aku lihat dan dengar darinya, aku yakin itu kamu cukup dekat dengan gadis itu. Jadi, jika kamu mengingat atau menemukan sesuatu tentang Youko-chan dan mengizinkan, telpon saja nomorku. "

Setelah itu, Konan panggilkan secara berkala.

Mungkin saya tidak berbicara tentang kompilasi telepon, tetapi setiap dia menelpon, dia mengoceh cukup lama.

Tentu saja, aku sangat terganggu oleh obrolan ini, dan aku juga tidak suka dengan lagaknya. Satu-satunya alasan mengapa saya bisa menjawab teleponnya adalah, mungkin saya bisa mendapatkan beberapa informasi yang menguntungkan dari detektif itu. Dan dia pun melakukan hal yang sama terhadapku.

Sebagai ketidakseimbangan untuk informasi yang diberikan, saya juga mengoreksi beberapa berita dari hasil penginvestigasian yang didukung. “Pertukaran” itu adalah keseimbangan yang seimbang, dan cenderung merugikan Konan, karena informasi yang saya berikan hanyalah hal-hal yang umum yang bisa diterima dengan mudah, tanpa ada hal spesial. Timbul pertanyaan, apakah ocehannya adalah sifat bawaan sejak lahir, atau dia sudah mempertimbangkan informasi yang cukup “murah” sehingga dia bisa membuangnya tanpa berpikir panjang.

Terkait juga, saya selalu memiliki minat kompilasi menerima telepon darinya, apa pun subjek yang dibicarakan.

Meskipun aku tidak suka suka dengan Konan, aku cukup tertarik dengan pekerjaan aneh sebagai detektif, dan ocehannya baik untuk sifatku yang suka mengimajinasikan segala hal.

Akhirnya masalah ini selesai, Youko Tsukimori akan kembali ke sekolah dan kembali bekerja di kafe.

Pada hari sebelumnya, seorang pelanggan laki-laki tertentu muncul di Victoria tepat sebelum kafe ditutup.

"Ah, sekarang aku paham Kenapa kau tidak menunjukkan minat pada seorang gadis, Nonomiya," kata Mirai-san, sambil menempelkan jari-jari di dagunya, dan menatap pria ramping yang memakai baju yang telah membeli kursi untuk duduk.

Tonton Mirai-san sambil mengejekku karena pria yang dilihatnya begitu mirip dengan gigolo.

"Aku tidak ingin meminta detail dari imajinasimu itu, tapi aku ijinkan aku harus menyatakan itu kau salah besar."

"Kalau begitu, siapa itu? Seorang teman? Dia terlalu tua untuk menjadi temanmu."

"Tidak, dia adalah seorang detektif."

"Orang itu? Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, dia hanya tampak seperti gigolo bagiku," katanya dan semakin ragu. "Jadi, kelakukan apa yang kau perbuat, sampai-sampai seorang petugas kepolisian mencarimu ke sini? itu suatu hari nanti kau akan melenceng dari jalan yang selama ini kau tempuh, tapi- "

"Mirai-san."

"Ada apa, kriminal?"

"Aku sungguh ingin berbicara empat mata denganmu suatu hari nanti untuk meluruskan ini semua."

"Apakah aku salah?"

"Aku sudah bilang aku salah besar. Aku sudah menyetujui semenjak penginvestigasian kematian karena Tsukimori, dan dipanggil adalah Konan"

"Aku paham ...," katanya sambil mengerutkan alis, dan meletakkan sepotong cokelat almond ke dalam mulutnya.

Mungkin dia bersimpati pada Tsukimori. Benar juga, aku baru sadar bahwa Mirai-san agak pendiam selama Tsukimori absen. Yahh, hal yang sama berlaku untuk manajer dan Saruwatari-san.

Rupanya, Youko Tsukimori telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari jajaran staf Victoria.

"Jadi? Mengapa Detektif Konan datang kemari untuk bertemu denganmu?"

"Mana kutahu! Aku sendiri juga ingin tahu."

Lalu, tiba-tiba, Mirai-san melototkan mata.

"Uwa! Hei! Nonomiya! Polisi itu baru saja mengedipkan wajah setuju!"

"Seperti yang kau lihat, dia pemain *."
[Pemain di sini berperan negatif. Bisa berarti tukang sandiwara, tukang mempermainkan wanita, dll.]
"Aaaaaah, aku sangat ingin menonjok pertunjukan ..."

"Mohon jangan. Coba juga, dia seorang polisi."

"Kau harus berpikir seribu kali untuk bisa bergaul dengan seseorang."

"Memang ..."

Aku tidak ingin mendapatkan khotbah dari Mirai-san, tapi dia memang benar.

Saat aku membawa kopi yang dikirim oleh Konan, yang sama sekali tidak tahu tentang kegelisahanku, semburan ocehan mulai bermunculan.

"Yahh, mengerti yang aku sebut dengan pandangan tajam. Seakan-akan ada kumpulan serangga alien di mata wanita itu. Aku jadi bergairah! Kau mungkin tidak percaya, tapi aku yang suka Maso atau sejenisnya. Kau tahu, aku adalah penggemar ... "Hmmm ... sebut saja 'wanita dominan' seperti dia. Siapa dia? Berapa umurnya? Apakah dia sudah ada yang punya? Kumohon, Nonomiya-kun, perkenalkan aku tahu!" ia mengoceh sambil memandang Mirai-san di dapur, seolah-olah dia tidak tahu makan kata: "memegang diri".

"Apakah kamu tidak bisa melakukan hal yang lebih bermutu selain mengintip?"

"Tentu saja bisa! Aku tidak pernah berkencan dengan sempurna! Ah, tapi aku tidak akan memberitahumu apakah ada gadis yang bisa aku kencani, nak."

"Aku tidak peduli."

"Kau tidak pernah berubah, ya," sindirnya sambil menyeruput kopinya. "Wow!" Ia tersenyum senang pada dirinya sendiri. "Aku berharap ada hari-hari penuh kedamaian sesekali. Selalu di kota kecil seperti ini, selalu saja ada masalah yang terjadi. Tapi berkat itu, aku selalu mendapatkan hasil selama 7 hari dalam kunjungan . "

Konan menampakkan wajah lucu, dan memegang cangkir dengan kedua memegang.

"Kalau begitu, bukankah sekarang adalah waktu yang tidak tepat untuk bermalas-malasan di kafe?" Aku bertanya, kompilasi dia menginstal wajah pahit, mungkin karena kopi itu.

"Apakah kamu punya hati nurani? Polisi juga manusia, kamu tahu? Jangan terlalu kasar pada kami!" dia membalasku dengan mengungkapkan wajah penuh celaan, ”Satu atau dua cangkir kopi yang dikembalikan yang ditunda,” ia mengarahkan cangkir kopi ke mulutnya.

Pertanyaanku tidak berhasil untuk menyindir. Karena aku ingin tahu.

Sekarang, kasus ibu Tsukimori telah selesai, ia sudah tidak memiliki alasan untuk terus menemuiku. Faktanya, kami tidak pernah lagi berbicara semenjak jasad pembicaraan Tsukimori telah ditemukan.

Aku sudah bilang bilang kopi di kafe Victoria. Tapi, sepertinya dia datang ke sini bukan hanya untuk secangkir kopi.

Kemudian, seperti-olah langsung menjawab keraguanku, Konan menambahkan, "Beberapa menit lagi menyelesaikan pekerjaanmu, kan? Apakah kamu bisa meluangkan waktu untukku setelahnya? Ingin pergi ke restoran di dekat stasiun untuk mengobrol? Aku ingin mentraktirmu sesuatu! kau: ini bukan kencan. Jangan salah sangka! "

Sekarang aku mengerti. Bukanlah senang ia datang tak lama sebelum waktu tutup kafe; ia ingin sesuatu dariku.

Aku mengangguk, "Tentu."

Aku tidak tahu sama sekali apa yang dia mau dariku, tapi karena aku tidak mau bercakap-cakap dengan detektif "nyeleneh" ini, maka aku juga tidak punya alasan untuk menolaknya.

Setelah kami bekerja, aku pergi ke restoran tertentu di stasiun, di mana Konan segera menemukan aku dan melambaikan mendapat bertemu.

Karena puas adalah akhir pekan, toko penuh sesak dengan segala macam orang, baik tua maupun muda.

Saat aku duduk di menyetujui, Konan mengulurkan kartu menu setuju.

"Pilih apa pun yang kau suka."

"Oke, menu apa yang paling mahal?"

Terhibur dengan jawabanku, dia tertawa dengan sepenuh hati, "aku suka sifatmu yang tidak sungkan-sungkan."

"Omong-omong, apa yang kamu mau dariku?" Tanyaku sambil membalik-balikan daftar menu dengan ujung jari.

"Aku ingin tahu apakah kamu bisa menjawab beberapa pertanyaanku tentang Youko-chan."

Aku tak sadar itu tampak aneh.

"Jangan memberiku wajah cemberut seperti itu! Bukannya aku ingin mencurinya dari sisimu."

"Perkataanmu itu mirip teka-teki bagiku."

"Aku harus merokok," katanya sambil meletakkan sebatang rokok ke mulutnya. Dia tampak mahir mengambil benda itu dengan korek api yang merupakan nama sebuah bar tercakup.

"... kenapa?"

Keraguan terhadap dirinya mulai timbul dalam benakku.

"Mmm ... kamu setuju jika aku tidak bisa memberikan alasanku sepenuhnya terperinci?"

"Jika itu permintaan pribadi, maka aku mungkin mau menjawab pertanyaanmu itu ..."

Apakah ada orang di restoran ini yang mendukung pria ini adalah seorang detektif kepolisian?

"Yahh, Youko-chan adalah gadis yang cantik, jadi aku tidak bisa mengatakan itu bukan alasan pribadi, tapi pada dasarnya, ini terkait dengan pekerjaan."

"Tugas rahasia?"

"Menarik ... iya. Kau tahu, aku harus berhati-hati dalam posisiku. Jadi, jangan tersinggung jika aku tidak jelas dalam menyiapkan sesuatu."

Konan tersenyum setuju.

Saat ia tersenyum seperti itu, tatapan telanjang tampak lebih tajam dari biasanya. Meskipun begitu, itu mungkin terjadi tanpa kesadaran.

Dia memancarkan semacam aura otoritas, yang kontras dengan senyumnya lebar, dan itu membuatku mengigil. Mungkin ini adalah percakapan seseorang yang sudah sulit di dalam bahaya.

Tidak peduli se-payah apapun penampilannya, Konan tidak diragukan lagi adalah seorang polisi.

"... Kamu mencurigai Tsukimori?"

Begitu aku bertanya, dia mengerutkan alisnya dengan kencang, dan memperbaiki rokoknya dalam-dalam.

"... kamu ingin agar aku berterusterang? Orang bernaluri tajam adalah hal yang spesial, tapi akan jadi perpaduan yang dahsyat jika kamu menambahkan nyali pada nalurimu yang bengkok. Nonomiya-kun, apakah kamu tertarik untuk bergabung dengan kepolisian di masa mendatang? Kamu akan menjadi seorang detektif yang baik. "

"Aku cukup buruk dalam hal olahraga, jadi aku akan menolaknya dengan ucapan terima kasih."

"Uh-huh. Yah, jarang jangan menjadi penjahat! Jika orang sepertimu berada di sisi para kriminal, kami para polisi akan kesulitan," candanya menu paling mahal, yaitu: steak Chaliapin *.
[Sebenarnya Chaliapin adalah nama penyanyi opera asal Rusia bernama lengkap Feodor Ivanovich Chaliapin (1873 - 1938). Pada tahun 1932, ia mempublikasikan sebuah catatan sejarah hidup berjudul: Pria dan Topeng: Empat Puluh Tahun dalam Kehidupan Seorang Penyanyi (Diterjemahkan: Pria dan Topeng: Empat Puluh Tahun Hidup Sebagai Penyanyi). Ketika melakukan tur ke Jepang pada tahun 1936, Chaliapin menderita sakit gigi, lantas koki hotel memesan tempat memasak steak yang sangat-sangat empuk agar dia bisa makan dengan nyaman. Nah, sampai saat ini, orang Jepang menyebut steak super empuk tersebut dengan istilah: steak Chaliapin. Wikipedia Bebas.]
Setelah menyelesaikan pesanan, si pelayan hapus ke dapur.

"Mari kita langsung menuju pembicaraan utama, aku pikir dalam insiden ini, ada yang mendukung pembicaraan," kata Konan tanpa akuh.

"... Tidakkah itu menjadi rahasia?"

"Demi kepentingan penampilan, kau tahu. Aku benar-benar menyetujui kewajibanku sebagai seorang polisi, tapi sekarang, ini adalah pertentanganku sendiri," katanya mendukung rokoknya pada asbak, "Aku tidak pernah mendukung untuk menutup mulut tentang hal ini. Aku belum lama mengenalmu, Tapi aku tahu itu kau anak yang cerdas. Pada akhirnya, kau sendiri juga akan mulai memikirkan hal itu. ”

"Rupanya kau punya harapan yang cukup tinggi, ya?"

Konan menyeringai sedikit, aku menatapnya dengan penuh kecurigaan, namun tampak dia menikmati itu.

"Tapi itu bukan omong kosong; aku jujur ​​tentang hal itu. Tentu saja, itu juga benar aku punya motif tersembunyi. Dan aku ingin agar kau terus berada di sisiku."

Mendengar kata "motif tersembunyi", aku langsung teringat pada pertemuan pertama kami beberapa hari yang lalu. "Ahh, aku hanya ingin bercakap-cakap cepat denganmu" ... seperti yang dikatakannya pada waktu itu.

"Kau tahu, selama penyelidikan, aku telah menguntit ke sana-sini. Akhirnya aku sampai pada kesimpulan yang tidak ada orang lain lebih dekat dengan Youko-chan selain dirimu. hal tentang dirinya. "

Dari kemaren aku punya teka-teki: Mengapa Konan selalu ingin bercakap-cakap denganku? Mengapa ia memberiku informasi tentang perkembangan proses konsultasi?

Sekarang aku baru sadar, Konan tidak hanya tertarik pada Tsukimori saja. Tempo hari dia juga meminta informasi tentang Tsukimori dariku.

Jika dugaanku benar, maka sejak awal, Konan telah ...

"- kamu sejak awal telah ditolakai Tsukimori mungkin terbunuh sendiri, kan?" aku bertanya dengan tenang.

Alih-alih menjawab, Konan malah meneguk udara dari gelasnya.

Pelayan kemudian membawakan menu steak pesananku. Aku menerimanya, sedangkan Konan memesan secangkir kopi.

Ada banyak pelanggan di restoran yang luas ini, tetapi saya yakin itu adalah topik pembicaraan yang paling berat. Namun demikian, saya tertarik pada topik pembicaraan yang aneh ini.

Setelah memberi isyarat dengan lirikan, pelayan itu pun pergi. Konan akhirnya berbicara lagi, ”Sebagai polisi, kau harus mengubah segala macam soal menjadi pertimbangan dalam segala hal. Jadi ... yahhh, kalau aku bisa bicara blak-blakan, dia cukup punya potensi untuk melakukan hal itu. "

Itu adalah penegasan, tapi dia mengatakannya dengan begitu enteng— mungkin karena masalah ini begitu sensitif.

Tapi aku pun tidak menyangkalnya.

Saat itu juga, resep yang sudah lama tertidur di dalam pikiranku, kini bangun kembali.

Apakah pihak kepolisian mungkin mengetahui tentang hal itu, sehingga ia mendugaai Tsukimori?

Aku sadar itulah mulutku mulai mengering. Aku tampak tegang.

"Tidak adil untuk membandingkannya, tetapi kopi di tempatmu jauh terasa berbeda," kata Konan dengan ekspresi masam setelah menyeruput kopinya.

Aku melihat jendela yang menampilkan siswa SMA yang berjalan dengan bosan. Mohon, aku pandai menampilkan wajah datar.

"... lantas apa motifnya?"

Motif adalah hal yang paling tidak jelas kompilasi seseorang mencurigai Youko Tsukimori.

Dia tidak punya alasan untuk membatalkan izin. Menyenangkan, aku sama sekali tidak bisa membahas satu pun alasan mengapa dia tega melakukan hal itu. Ini adalah alasan yang berbeda.

Pertanyaanku mengomentari rasa ingin tahu tentang apa yang polisi dapatkan dari proses pendaftaran, tetapi Konan hanya mengatakan dengan enteng, ”Tidak tahu. Ini cukup misteri, bukan? Membantah, membantah orang tua untuk membantah, atau menyetujuinya ... mempertanyakan alasan aku memintamu untuk membantuku, jadi yaaahh, aku tidak tahu apa-apa kali ini. ”

Dari kelihatannya, dia benar-benar tidak tahu.

Lantas, apa yang membuatnya dicurigai Tsukimori?

Apakah itu artinya itu benar-benar tahu tentang resep itu? Atau apakah mereka sudah mendapat bukti yang belum kuketahui?

Tiba-tiba terdiam, tiba-tiba terdiam, "Sekarang, jangan terlalu dipikirkan! Ini adalah salah satu yang terbaik. Dapatkan titik pada huruf i dan hapus baris pada huruf t * adalah pekerjaanku, lho. Jadi, jangan tersinggung!"
[Berikan titik pada huruf i dan hapus garis pada huruf t (menghiasi huruf i dan melintasi huruf t). Ini adalah suatu pribahasa yang membantu: menjamin kebenaran setiap hal yang didetail. Kamus Oxford]
"Tentu saja tidak," aku pun menerimanya dengan senyuman, "... Aku hanya penasaran, kau takutai Tsukimori, padahal dia tidak punya motif."

Sembari mempertahankan tersenyum, aku membasahi tenggorokanku dengan beberapa teguk udara.

Pertanyaannya adalah, seberapa jauh Konan tahu tentang Tsukimori.

Konan mempertahankan senyumnya juga, dan mengatakan dengan suara penuh percaya diri, "Tidaklah normal kehilangan dua orang tua dalam waktu sesingkat ini, kan?"

Aku hanya bisa setuju dengan itu "Aku paham."

"Aku jelas-jelas mencium bau amis di sini. Oleh karena itu, aku tidak memiliki pilihan selain mengambil beberapa tindakan, karena juga, aku adalah anggota kepolisian. , aku akan menyatakannya saat itu juga! "

Aku mengangguk sekali lagi, "Aku paham."

Aku terkejut. Tidak ... "bingung" adalah kata yang lebih tepat.

Kecurigaan terhadap Youko Tsukimori sudah diperbaiki. Namun bagiku, argumen Konan dibahas masuk akal.

"... sudahkah kamu mengadapi Tsukimori dengan tantangan tersebut?"

"Tentu saja," jawab Konan layaknya tembakan, "Tapi itu adalah tugas rahasia, jadi aku tidak bisa memberitahumu secara detail." Kamu bisa dengan mudah mengetahuinya, dengan bertanya pada Youko-chan secara langsung. Penting juga, itu sungguh bukan masalah yang besar. Memang tidak ada yang menang pada gadis itu, kecuali kedua orang tuanya yang meninggal sekaligus. ”

Aku tidak setuju dengan serius, tapi aku cukup yakin pihak kepolisian tidak memiliki bukti yang pasti.

"Aku bingung. Aku mendengar tentang polisi Jepang yang menyetujui seluruh dunia, tapi apakah aku mengerti yang salah? 'Media massa atau' publik 'tidak akan memaafkan jika ada polisi yang meminta seorang gadis SMA tak mau ikut tersangka, tidak peduli mendukung keras kau meminta maaf pada mereka. "

Bagiku itu berhasil masuk akal, tapi aku masih tidak bisa membalikkan-balikkan kesimpulanku sendiri. Alasan yang diberikannya terlalu lemah untuk diperlakukan Tsukimori sebagai penjahat.

"Jangan melihatku dengan tatapan sinis seperti itu! Memang benar itu polisi adalah PNS, jadi tekanan pada kami benar-benar keras akhir-akhir ini, tepat seperti yang kau katakan. Kami tidak bisa meminta keterangan tanpa bukti yang tak terbantahkan."

Seperti orang Amerika.

"Sekarang, apakah kamu tidak mengatakan apa yang benar-benar 'kamu ingin dariku?"

"Oh? Jadi kamu sudah sadar tentang sesuatu yang 'benar-benar' saya harapkan darimu? Luar biasa, Nonomiya-kun!"

Dia bersiul dengan mahir tanpa menggunakan jari-jemarinya.

Aku juga baru mengenal orang ini, tapi aku sangat memahami sifatnya yanh licik. Aku yakin dia belum membaca semua hal yang dia mengerti.

Tiba-tiba, Konan membungkuk ke depan, ”Aku ingin agar kau bermain 'dengaku! Ayo, bekerjasamalah denganku. ”

Aku mencibirnya dengan terang-terangan.

Dengan merenungkan kembali percakapan kami di kepalaku, aku akhirnya mulai mendapatkan niatnya.

"... Jika seseorang yang tidak berhubungan dengan polisi menyelesaikan Tsukimori, maka tidak akan ada banyak masalah. Terlebih lagi, semakin akrab dengan pengamat dengan gadis itu, maka hasilnya akan semakin baik. Apakah kamu mau memilihku, kan?"

"Membuka kita berbicara dengan bahasa yang sama," kata Konan dengan penuh kepuasan sembari memiringkan cangkir kopinya. "Selain itu, kau juga suka dengan jenis pekerjaan ini, kan?"

"Aku hanya ingin terhindar dari masalah," kataku, lantas aku pun menambahkan, "Dan jangan sewenang-wenang memutuskan segala sesuatu yang terlihat dengan hatimu sendiri!" Tapi, jika aku bisa jujur, aku memang suka pada hal semacam ini.

"Tidak ada gunanya bersandiwara," dia tertawa dengan penuh percaya diri.

Ia dengan cepat mendukung orang-orang macam apa ini. Apakah karena saya menunjukkan ketertarikan pada penginvestigasian ini? Apakah karena saya memiliki minat terhadap detektif? Apapun itu, aku tidak bisa membantah sesuatu darinya, dan aku harus mengakui ketajaman kecerdasan orang ini.

"Itulah alasan logis Aku ingin memilihmu."

"Lebih penting, kamu ingin agar aku melakukan apa?"

Aku mempertahankan sikapku yang pasif. Aku ingin menunggu, dan melihat langkah apa yang dia buat selanjutnya.

"Sungguh, jangan terlalu khawatir seperti itu! Pada dasarnya, aku hanya ingin agar kau menjawab pertanyaanku tentang Youko-chan. Aku tidak akan mengeksploitasimu dengan menyuruhmu jadi mata-mata, atau meminta hal yang aneh-aneh. Ah, silakan makan sebelum steaknya dingin . Jangan ragu untuk memesan pencuci mulut setelah makan itu. "

Konan tersenyum. Dia jelas-jelas setuju untuk mengeksploitasiku. Tentu saja aku tidak punya nafsu makan setelah terlibat dalam percakapan menegangkan ini, tapi aku masih mampu menuukkan pisauku ke steak ini, yang semakin mendingin.


"- Kalau aku bisa jujur, aku ada di sini bukan karena tugasku sebagai polisi. Kau malah bisa bicara: permintaan pribadi dariku. Terus terang, aku adalah satu-satunya orang di kantor polisi yang mendukung Youko-chan," tiba-tiba Ia mulai berbicara lagi setelah melihatku makan, "Yah, itu tidak mengherankan. Karena menurutku, insiden membunuh dirimu masih menyimpan suatu keganjilan. Jika kau berasumsi bahwa motifnya adalah untuk menambah kesedihan karena itu, perlu bantuan yang lebih banyak. “Dia tertekan semenjak kematian dilihat,” Konan menampilkan senyum yang terkesan ironis. Jadi, ada yang mengeluarkan catatan terakhir yang diketik oleh orang lain, yang membuat pelaporan ini sepertinya-olah tampak seperti kasus mendorong diri biasa. Tapi itu tidak cukup untuk mendukung sebagai kasus pembunuhan. Perlu diingat bahwa banyak yang menyelamatkan diri tidak meninggalkan catatan sama sekali. Satu-satunya fakta yang membuat Youko-chan diragukan untuk menjadi tersangka adalah, gadis itu adalah putri kandungnya. Perilakunya terhadap orang tua juga tidak menunjukkan tanda-tanda yang didugaakan. ” Satu-satunya fakta yang membuat Youko-chan diragukan untuk menjadi tersangka adalah, gadis itu adalah putri kandungnya. Perilakunya terhadap orang tua juga tidak menunjukkan tanda-tanda yang didugaakan. ” Satu-satunya fakta yang membuat Youko-chan diragukan untuk menjadi tersangka adalah, gadis itu adalah putri kandungnya. Perilakunya terhadap orang tua juga tidak menunjukkan tanda-tanda yang didugaakan. ”

Aku terhenti dan pisauku, lantas melihat Konan secara langsung pada titik, ”Kalau begitu, aku gagal paham karena kau takutai Tsukimori, memilih orang lain. Aku tidak ingin membantumu sesuatu hal selama kau tidak bisa memberikan penjelasan yang masuk akal. ”

Setelah mengetahui tentang resep yang diterima, aku selalu mengingat Tsukimori hari demi hari. Maka, sebagai orang yang baru kenal Tsukimori, apakah dia tahu hal lain tentang Tsukimori yang tidak aku pahami? Sifat Tsukimori yang disetujui, sedangkan aku .... sebagai dimiliki resep yang dikeluarkan .... tidak mengetahuinya?

Tentu saja, jika dia benar-benar tahu tentang Tsukimori yang tidak tahu, maka peluang keberhasilanku akan berubah.

- Aku benar-benar harus mengungkap hal-hal yang tidak aku ketahui dari kepala orang ini.

Dengan mengungkapkan netral, Konan pun menjawab, "Sebut saja intusiku sebagai seorang detektif."

"Hah?"

Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Melihat aku yang terheran-heran, dia pun dengan cepat menambahkan, “Ah, apakah aku kurang jelas mengatakannya? Tidak, tapi ketahuilah yang tidak mudah untuk menjelaskannya dengan kata-kata! Yahhh, katakan saja ..... bagiku, 'ada yang salah' dengan kasus ini? ”

"Suatu firasat, ya ...," gumamku dengan tidak yakin, tapi kata-kata berikut yang keluar dari mulutnya benar-benar membuat jantungku berhenti sesaat.

"Diundang, Youko-chan benar-benar gadis yang sempurna, bukan?"

Jantungku berdegup lebih cepat, dan lebih cepat.

Orang ini memiliki kesan yang sama sepertiku beberapa saat yang lalu, kompilasi diambil Tsukimori.

"Aku sudah pernah mengeluarkan laporan semacam ini beberapa kali. Karena pekerjaanku sebagai polisi, biarkan aku memberitahumu satu hal: bagi pemuda seumuran kalian, pertahankan orang tua adalah hal yang sangat melemahkan. Tiba-tiba ada perubahan drastis untuk hidup mereka! Serius, ini begitu ... kejam. Baik itu kecelakaan atau insiden, aku masih belum menemukan cara yang pas untuk disetujui dengan anak-anak. Kalau begitu, bisakan kau mau repot-repot menghabiskan dua orang tua pada waktu yang lebih cepat? ” ia tiba-tiba menampakkan ekspresi bengis, "Sekarang, bagaimana dengan dia? Bagiku, Youko-chan sama sekali tidak terlihat seperti gadis yang sedang menonton 17 tahun yang sedang terguncang dalam kondisi mentalnya. Saat kami bercakap-cakap, coba lihat sekarang juga! Memenangkan miliknya mendukung sesuatu yang bisa membantah hanya dengan mengatakan dia memiliki pendukung yang mental, atau ia berperang dewasa. Tidakkah kau setuju denganku? ”

- Dia sangat sempurna, sampai-sampai orang yang berada di sana akan kesulitan.

Kalau dipikir-pikir, itu adalah kesan awalku terhadapnya.

"Aku malah sering berpikir bahwa dia akan baik-baik saja tanpa kehadiran kedua orang tua. Kita tidak perlu mengkhawatirkan dirinya."

Tolak konan kehausan setelah mengoceh cukup panjang, maka dia habiskan air putih pada gelas di atas, dan ganti kopinya.

"Maaf karena telah memberimu beberapa alasan yang tak berdasar. Tapi sebenarnya aku cukup serius. Dalam pekerjaan kami, sering kali secercah nyali, kecil bisa mengantar pada kebenaran dalam beberapa kasus."

Aku terus mengingat Konan, yang terus mengingat wajah penuh percaya diri

"Apakah suatu hal yang buruk jika menyelesaikan kasus seperti ini dengan pemikiran yang berbelit-belit. Percaya atau tidak, lebih baik dari kita. Pada dasarnya, hal yang tidak biasa pada orang yang tidak biasa juga. Apakah itu mudah dilakukan?" ”

- Aku berpikir itu menyatakan "intuisi detektif" mungkin sudah cukup tepat.

Rupanya, sikapku yang pendiam membuat Konan berpikir itu aku pemarah.

"Apakah aku menyinggung perasaanmu? Yahh, sepertinya memang begitu. Aku juga, aku memaksamu untuk membuktikan kecurigaanku pada gadis yang cukup dekat denganmu, yaitu Youko-chan. Sekarang aku baru sadar, bukankah ini adalah permintaan yang cukup buruk?" katanya sambil tertawa, "Janganlah menjadi orang sepertiku!"

Bukannya aku tersinggung. Aku hanya terhanyut dalam pemikiranku sendiri. Aku kewalahan karena dihitung terus menerus di otakku.

- membelikan, dia tidak tahu tentang resep membunuh itu.

Itu satu-satunya hal yang aku yakini pada saat ini. Dan juga, itu adalah rahasia.

Ketika aku mulai tersadar, aku mendapati Konan sedang melihatku dengan serius.

"Kenapa kamu berfikir dengan begitu rumit? Pikirkan saja bahwa kamu akan menerima tawaranku, lantas buktikan sendiri bahwa gadismu tidak membantah. Kamu tidak ingin aku menentangai Youko-chan, kan?"

Kalimat ini terselip keluar dari mulutku begitu saja:

"Aku sungguh tidak menyukainya."

Kata-kata datang dari lubuk hatiku yang terdalam. “Seharusnya” aku lah orang yang didugaai Youko Tsukimori sampai saat ini. Fakta bahwa ada beberapa polisi yang tiba tiba tiba dan munculai Tsukimori, itu benar-benar menjijikkan bagiku. Seolah-olah, ada seseorang yang datang entah dari mana, permainan merampas-ku tanpa ijin, kompilasi aku sedang asyik memainkannya.

Rupanya, Konan menganggap bertanggung jawab sebagai penegasan. "Benar!" Dan dia mengangguk gembira, "Pelayan! Bolahkah aku memesan secangkit kopi lagi !!? Dan menambahkan juga segelas air!"

Dia meneguk menerima kopinya pada cangkir yang hampir kosong.

Kemudian aku berbicara dengan Konan selama satu jam, mengatakan menantang cerita tentang Tsukimori secara mendetail.

Aku mengungkapkan semua hal yang kutahu, termasuk hal-hal seperti popularitas, serta kompetensi di tempat kerja dan sekolah. Yah, aku masihlah merahasiakan tentang menceritakan perasaan Tsukimori kompilasi kami berada di perpustakaan, tetapi aku menceritakan mengapa dia bekerja di Victoria, dan apa saja yang terjadi pada malam kompilasi dihapuskan. Aku ingat segalanya sedetail mungkin.

Aku sampai pada kesimpulan itu aku tidak bisa menyelesaikan apa pun dari pria itu. Oleh karena itu, aku mempertimbangkan akan mendapatkan hasil yang baik jika aku memperoleh kepercayaan dengan mengungkapkan semua informasi yang didapat.

Pada akhirnya, Konan memintaku untuk menghubunginya, jika aku menemukan sesuatu. Dia pun mengatakan kepadaku bahwa ia juga akan menghubungi, jika perlu bantuan. Dan kami berdua berpisah setelah diskusi pada hari itu berakhir.

Tentu saja ......... aku masih menyimpan rahasia tentang resep berburu. Meskipun saya telah menghabiskan waktu untuk kartu as-ku itu.

Aku cukup yakin pada kemampuan Konan sebagai seorang detektif. Aku tidak lagi tertipu oleh penampuilan dan perilakuknya yang mirip gigolo. Jika saya menerima kartu sebagai, yaitu resep membunuh, tidak diragukan lagi, dia pasti mampu mencapai "lapisan terdalam" dari insiden ini. Yaitu "lapisan" yang tak akan pernah kucapai dibuka.

Secara obyektif, cara paling efektif untuk mengetahui "segala sesuatu tentang Youko Tsukimori" adalah bantuan Konan tentang resep membunuh itu. Namun, aku tak sanggup melakukan itu.

Karena resep membunuh hanyalah milikku.

Aku pun yakin pada suatu hal. Ini adalah objek paling penting yang pernah saya temukan selama hidupku.

Ya .... sekarang aku yakin bahwa - resep sama sekali tidak kalah “kilau” -nya.

Comments