Gekkou Bahasa indonesia Bab 6. Mimpi Buruk yang Indah


"...tidak peduli apa yang kau rasakan terhadapku..."

Napas lembutnya menyentuh tengkukku. Aku tahu bahwa aku harus melarikan diri, tapi aku tidak bisa bergerak sedikit pun.

"... sentuh aku ... lakukan apapun yang kau inginkan padaku ..."

Kata-kata memikatnya memasuki kepalaku melalui gendang telinga dan berubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang melumpuhkan, dan menyebar ke seluruh tubuhku. Kakiku telah kehilangan kekuatan untuk melawan seorang gadis SMA.

Dia dengan lembut mendorongku ke sofa, dan bersandar padaku. Lampu di belakang Tsukimori menciptakan nuansa mistik yang kontras di wajahnya. Dia menempatkan kepalanya di bahuku dan meletakkan tangannya dengan lembut di dadaku, seolah-olah ingin merasakan detak jantungku. Leher putih rampingnya terlihat olehku tepat di depan dagu.

Sementara aku masih kehilangan kata-kata, dia berbisik ke telingaku, "Tolong. Aku ingin kau melakukannya."

Bagiku, perkataan itu terdengar seperti pengampunan misterius dari seorang Santo.

Sesaat kemudian, ia menggigit pelan tengkukku yang tak berdaya.

Comments